Cerita Megawati Mengusulkan Jokowi-Ahok
Utama 19.29
Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Megawati Sukarnoputri punya cerita tersendiri tentang penetapan Joko Widodo
(Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pasangan calon gubernur dan
wakil gubernur yang diusung partainya pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta
tahun 2012.
Ia menuturkan kisah itu pada peluncuran buku politisi senior
PDIP Sabam Sirait yang berjudul "Politik Itu Suci" di Jakarta, Minggu
(10/11).
"Ketika saya menyandingkan dua orang ini, media kan
nulisnya kan berlembar-lembar. Padahal ceritanya gampang saja kok. Kalau tidak
percaya tanya sama yang kurus kering ini," kata putri Presiden Soekarno
itu merujuk pada Jokowi.
"Jadi waktu itu ketika saya di Bali, saya telepon, 'Dik
Jokowi di mana?"
"Ngapunten (maaf), saya di Solo. Kami ada tugas?,"
kata Megawati menirukan jawaban Jokowi saat itu.
Megawati lalu bertanya, "Dik tugasmu berat, mau
enggak?"
"Saya lempar kamu ke Jakarta ya.." kata dia.
Menurut Megawati, awalnya Jokowi hanya diam mendengar
pertanyaan itu.
Lalu dia berkata kepada Jokowi "Tidak ada diam,
siap..." dan Jokowi menjawab, "Siap Bu..."
"Ya sudah sana diatur, bilang sama Sekjen (PDIP) supaya
apa saja yang diperlukan untuk kamu tugas di Jakarta," kata Megawati
setelah mendengar jawaban Jokowi.
Megawati lantas menelepon Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP
Tjahjo Kumolo dan mengatakan, "Sudah putus, nomor satu Jokowi".
"Jokowi Bu?" tanya Tjahjo.
Megawati tidak menjawab pertanyaan Tjahjo dan hanya
mengatakan "Siapkan semuanya."
Saat Tjahjo menanyakan nama wakil yang akan mendampingi
Jokowi, Megawati hanya menjawab "Sebentar" lalu menutup telepon.
"Saya mikir ini (Jokowi) orang Jowo, halus begitu ya.
Sudah begitu kan marahnya suka dipendam. Mesti carinya orang yang rada preman
ini," kata Megawati, yang disambut tawa para undangan.
Ia pun kembali menelepon Tjahjo untuk memberitahukan nama
pendamping Jokowi dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Ingat enggak Ahok yang dulu di Bangka Belitung?"
tanya Megawati kepada Tjahjo.
"Lho kok Ibu mengambilnya jauh sekali?" balas
Tjahjo.
"Ya namanya Indonesia, mana saja boleh dong,"
jawab Megawati.
Setelah menetapkan partai akan mengusung Jokowi-Ahok dalam
pemilihan pemimpin Ibu Kota, Megawati mengaku sempat ragu dengan pilihannya
karena hasil-hasil survei menunjukkan pasangan itu belum dikenal masyarakat.
"Ini gara-gara kalian saya pilih yang kurus itu ya..?
Ya sudah tidak apa-apa. Ayo kita kerja-kerja," kata Megawati kepada para
pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDIP
ketika itu.
Setelah melihat hasil-hasil survei berikutnya, menurut
Megawati, sejumlah sukarelawan mendatangi dia untuk mendukung pencalonan
Jokowi-Ahok.
Sambil merujuk Jokowi-Ahok yang duduk di kursi undangan,
Mantan Presiden itu mengatakan, "Ya inilah jadinya, tapi keren tho? Suka
enggak percaya sih sama Bu Mega."
Soal badan kurus Jokowi
"Saya selalu bilang kepada beliau, 'Dik, mbok
digemukkan badannya itu lho'," kata Megawati tentang badan kurus Jokowi.
"Bagaimana seorang gubernur akan diyakini oleh
rakyatnya ya, kalau badannya saja kurus kering lho. Mau mengatakan
kesejahteraan, mana contohnya?" kata dia, yang langsung disambut tawa
hadirin.
"Lha tapi memang dari Solo yang saya kenal ya begini.
Padahal makannya ternyata banyak lho."
Jokowi, menurut dia, selalu bersedia dia ajak makan bersama
dan menyebut makan sebagai urusan nomor satu.
Istri Taufiq Kiemas itu mengatakan, Jokowi juga selalu
menghabiskan setiap nasi yang diberikan kepadanya.
"Saya bilang, 'lho kok tenane yo, iki kok koyo wong
kere tenan iki' (Lho kok beneran ya, ini kok seperti orang miskin sungguhan
ini). Maaf ya Gubernur, jangan tersinggung," kata Megawati kepada Jokowi.
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh GLOBAL MEDIA online
pada 19.29.
dan Dikategorikan pada
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas