Tujuh Hasil Kesepakatan APEC 2013
Utama 06.49
Bali - Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara kerja sama
ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) pada 7-8 Oktober 2013 ini telah menghasilkan
tujuh kesepakatan. Hal ini diharapkan bisa diterapkan di tiap-tiap negara
anggota APEC.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi 21
pemimpin negara APEC mengatakan bahwa para pemimpin APEC telah menyelesaikan
berbagai agenda secara sukses.
“KTT ini telah berjalan baik dan memberikan hasil yang
sangat produktif,” ujar SBY dalam Leaders Press Conference di Sofitel, Nusa
Dua, Bali, Selasa (8/10/2013).
APEC tahun ini mengambil tema “Resilient Asia Pacific-Engine
of Global Growth”. Dari hasil pertemuan ini, para pemimpin APEC menyepakati
beberapa hal strategis.
Pertama, para pemimpin menyepakati untuk memperkuat agenda
Bogor Goals. Untuk itulah, para pemimpin APEC bersepakat untuk memperkuat,
mendorong, dan membuka kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan
berpartisipasi dalam agenda APEC dan saling memberikan keuntungan bagi semua.
Kedua, para pemimpin APEC sepakat meningkatkan intra-APEC
untuk infrastruktur, membangun kapasitas, dan memfungsikan perdagangan
multilateral. “Referensi terhadap perdagangan multilateral ini adalah
pengenalan pada perdagangan di antara anggota APEC yang membawa keuntungan
lebih pada ekonomi dan kesuksesan dalam kerja sama multilateral di kawasan,”
kata Presiden SBY.
Ia menyebutkan, para pemimpin APEC mendorong hal ini dengan
membuat kesepakatan perdagangan multilateral yang dapat diangkat dalam pertemuan
WTO di Bali pada Desember 2013.
Ketiga, para pemimpin APEC setuju untuk meningkatkan
konektivitas institusi dan sumber daya manusia di antara anggota APEC. Untuk
itulah, dibuat konektivitas yang menitikberatkan pada investasi dan
infrastruktur.
Para pemimpin APEC menyampaikan bahwa hal ini akan
mengurangi biaya produksi dan transportasi, serta memperkuat bahan baku dan
memperkuat iklim usaha di antara anggota APEC. Di waktu yang sama, pembangunan
infrastruktur akan menciptakan peluang pekerjaan.
Keempat, para pemimpin APEC memastikan pertumbuhan yang
kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Para pemimpin APEC bersepakat untuk
memfasilitasi dan memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta
perempuan pegusaha dan muda.
Kelima, memperkuat ketahanan pangan. Tujuan dari agenda ini
adalah menghadapi tantangan pertumbuhan dan perubahan iklim. "Dengan
pertemuan di Bali ini, para pemimpin mulai melihat permasalahan ini secara
menyeluruh,” ungkap Presiden.
Keenam, para pemimpin APEC bersepakat untuk meningkatkan
sinergi dan melengkapi dengan kerja sama multilateral yang lain seperti East
Asia Summit dan G-20. Hal ini menjadi sangat penting karena dunia ini dibentuk
dengan berbagai arsitek ekonomi yang berbeda.
Ketujuh, kerja sama di dunia usaha antarnegara APEC sangat
penting untuk mencapai free and open trade investment. Terkait meningkatkan
keikutsertaan Usaha Kecil dan Menengah, kaum muda dan perempuan, Presiden SBY
mengatakan bahwa pelaku usaha UMKM merupakan tulang punggung perekonomian
Indonesia.
“Sekarang kita memiliki semua perjanjian dan komitmen, kita
harus menunjukkan kepada dunia bahwa APEC akan terus memainkan peran penting
dalam ekonomi global. Saya percaya bahwa semua ekonomi APEC akan berbagi
tanggung jawab untuk mewujudkan komitmen-komitmen tersebut,” katanya. *KCM
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh GLOBAL MEDIA online
pada 06.49.
dan Dikategorikan pada
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas