Lurah Papanggo Mengenal Karakter Masyarakat dan Lingkungan Dengan Blusukan

Papanggo - Gaya blusukan yang kini sedang di gandrungi kalangan pejabat pemerintah mulai dari Gubernur DKI Jakarta Jokowi hingga pemerintahan paling bawah seperti kelurahan terus dilakukan. Pasalnya, dengan cara seperti ini selain dapat mengenali karakter masyarakat Lurah juga dapat lebih mengenal lingkungannya.

Seperti halnya Arahap, Lurah Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara dirinya secara rutin melakukan blusukan ke tengah masyarakat, terutama pada pemukiman padat penduduk. Ia mulai masuk kampung yang satu ke kampung lainnya hingga gang-gang sempit. Lurah menyakini cara seperti ini lebih efektif dalam pendekatan kepada masyarakat dan memahami permasalahan lingkungan tugasnya.

“Blusukan kini sudah menjadi agenda rutin kami apalagi setiap hari jumat dan minggu. Pada hari jumat selain bersamaan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk,) kami melakukan blusukan sampai ke gang-gang kecil demikian juga pada hari minggu, bersamaan dengan kerja bakti rutin,” ujar Arahap.

Mantan ajudan Walikota Jakarta Utara Effendi Anas mengaku blusukan baginya sudah tidak asing lagi karena sebelumnya ia kerap lakukan hanya saja dahulu lebih di kenal turun kelapangan. “Pemukiman padat yang kurang tertata seperti di RW 01, 02, 03, 05, 06, 07 dan RW 08 menjadi prioritas kami. Disini kami harus banyak berfikir bagaimana memperbaiki lingkungan agar menjadi tertata, bersih, rapih, aman dan nyaman,” kata mantan wakil dan Lurah Ancol itu.

Sedangkan, bagi lingkungan yang sudah tertata seperti RW 04, 09, 10, 11, 12, dan RW 13 lebih di perioritaskan pada keamanan dan perbaikan jalan yang masih tanggung jawab pengembang.

“Kami mempunyai pengalaman dari hasil pendekatan dengan masyarakat dalam program membangun jalan dengan swadaya murni masyarakat setempat. Seperti di lingkungan RW 04 dan RW 09, meski saya melanjutkannya namun pembangunan jalan dengan swadaya murni masyarakat apalagi dengan menghabiskan biaya ratusan juta tentu membuat kami kagum,” ucapnya.

Lebih lanjut, kata Pria 37 tahun jebolan STPDN Tahun 2000, kini masyarakat umum dapat menikmati jalan yang mulus. Padahal sebelumnya jalan sekitar Bisma Raya rusak berat dan bertahun-tahun tidak di perbaiki oleh pengembang. “Dengan blusukan dan pendekatan masyarakat hasilnya mereka mau menggalang swadaya dan memperbaiki jalan yang kini dapat dirasakan serta melancarkan aktivitas masyarakat pula,” ungkap Arahap.

Namun, kata dia, blusukan merupakan salah satu cara, cara lain dengan memberikan pelayanan di kantornya pun dapat mengenali masyarakat dan lingkungan. “Sering saya ajak bincang-bincang warga saat memberikan pelayanan. Meski hanya sesaat setidaknya kami mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar warga tersebut,”  jelasnya. *Jimmy

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh GLOBAL MEDIA online pada 16.42. dan Dikategorikan pada . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

.

.

.


.

.

Pengunjung Online

2010 Global Media Online. All Rights Reserved. - Designed by Global Media Online