H Dedy Fuad SH: Bupati Bekasi Harus Amanah dan Punya Hati Nurani
Politik 18.19
BEKASI, GM –Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi yang akan digelar 11 Maret 2012 mendatang mulai memanas. Mesin politik dari sejumlah bakal calon bupati dan wakil bupati telah melakukan pemanasan. Hal itu ditunjukkan dengan menjamur spanduk dan banner yang mengiklankan calon mereka untuk mendapat simpati masyarakat disetiap sudut jalan di Kabupaten Bekasi.
Spanduk dan banner bakal calon bupati itu tentu saja tidak jauh dari slogan seperti, Berjuang untuk rakyat, Mari membangun Desa, Untuk Bekasi, Kita Pasti Bisa dan lain sebagainya, tidak ketinggalan spanduk incumbent, Sa’duddin, “Lanjutkan”.
Ironis memang, menjamurnya spanduk dan banner itu tentunya memerlukan anggaran yang tidak sedikit dan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Disisi lain, masyarakat miskin di Kabupaten Bekasi masih banyak yang perlu diprioritaskan. Seperti di Kecamatan Muaragembong yang setiap tahunnya harus bergelut dengan banjir yang sepuluh tahun terakhir ini tidak kunjung ada solusinya.
“Akibat banjir tahunan, kerugian masyarakat Muaragembong sudah tidak terhitung. Tambak, sawah, infrastruktur jalan, gedung sekolah, rumah ibadah semua hancur. Coba tengok di Desa Pantai Bhakti, Pantai Mekar, Pantai Sederhana, Pantai Harapan Jaya, Pantai Bahagia dan Desa Jaya Sakti, hampir semua sarana dan prasarana hancur. Bahkan kantor kecamatan setempat terendam banjir setinggi 50 cm,” tutur tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi, H Dedy Fuad kepada Global Media-online.com, kemarin.
Berbeda dengan saudara mereka di Kecamatan Muaragembong, masyarakat Kecamatan Serang Baru dan Cibarusah, harus berjalan menuruni Kali Cipamingkis mengambil air untuk keperluan rumah tangga karena wilayah mereka mengalami kekeringan.
“Ini kenyataan yang sangat kontras untuk membuka mata hati para bakal calon bupati dan wakil bupati. Disatu sisi, kehancuran infrastruktur akibat banjir belum bisa dicarikan solusinya, disisi lain, ribuan warga dua kecamatan mengalami kekeringan parah yang memaksa mereka harus menggunakan air Kali Cipamingkis yang belum teruji kebersihannya,” ujar H Dedy.
Padahal, katanya, wilayah Kabupaten Bekasi yang memiliki pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp160 triliun ditambah dengan 6 kawasan indsutri dengan lebih kurang 5000 pabrik, seharusnya sudah dapat mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Jika semua itu untuk kepentingan masyarakat, tentunya kesejahteraannya akan terjamin. Apalagi, Kabupaten Bekasi juga memiliki kilang minyak yang bertebaran mulai dari Babelan hingga Cabangbungin. Mustahil, bupati tidak dapat mensejahterakan warganya,” tegas H Dedy.
Untuk itu, lanjut H Dedy Fuad, dalam Pilkada 2012 mendatang, para bakal calon Bupati Bekasi dalam mencari simpati masyarakat agar memiliki program yang menyentuh langsung kepada masyarakat dibawah. “Jangan biasakan masyarakat dicekoki dengan money politik, mari beradu konsep untuk perubahan Kabupaten Bekasi agar lebih maju dan memiliki pemimpin yang amanah dan punya hati nurani,” pungkasnya. (Marras)
::ARS
::ARS
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :

